"Apakah aku bisa ke rumah sakit tepat waktu?"
"Bagaimana kalau dokter spog ku nanti berhalangan datang?"
"Apa aku bisa kuat menjalani fase kontraksi persalinan?"
"Duh, kalau aku nanti BAB di ruang bersalin bagaimana ya?"
"Aku takut ada robekan jalan lahir dan dijahit"
"Aku takut jarum suntik, takut operasi"
Pertanyaan pertanyaan diatas terkadang muncul di benak ibu, sadar atau tidak sadar, akan menambah porsi kecemasan dalam persalinan.
Dari penelitian (Hall, Wendi. Et Al. 2009) terhadap 875 Ibu hamil (kehamilan pertama / berikutnya), dg rentang usia kehamilan 35-39 minggu, 25% Ibu hamil mengalami tingkat ketakutan (childbirth fear) yang tinggi. 20.6% mengalami kurangnya jam tidur (kurang Dari 6 jam perhari). Merasakan ketakutan thd persalinan (melahirkan), kelelahan, kurang tidur.
Dari penelitian yang sama, dilaporkan Ibu yang mendatangi tempat praktek bidan,lebih sedikit yang mengalami ketakutan dalam proses persalinan dibandingkan Ibu yang mendatangi tempat praktek dokter kandumgan. Ketakutan terhadap persalinan (childbirth fear) juga berdampak pada tingginya tingginya stress, rasa cemas, lelah serta minimnya dukungan.
Penelitian lain (Saisto & Halmesmakl, 2009) menyebutkan bahwa lebih Dari 50% Ibu hamil yang Sudah memilih SC utk persalinan , menarik kembali keinginan mereka dan berhasil melahirkan secara normal vagina setelah mendiskusikan rasa cemas takut yang mereka rasakan. Dari Dua penelitian diatas, kita bisa melihat bahwa kecemasan Dan ketakutan terhadap proses persalinan bagi Ibu wajar dialami, Ibu tidak sendirian...yang perlu dilakukan adalah menyadari rasa nya, kemuadian membicarakan kepada seseorang yang tepat, mereka bisa pasangan, teman, bidan, doula ataupun dokter yang merawat.
Berikut adalah tips untuk ibu hamil mengurangi kecemasan dan ketakutan akan persalinan :
1. Berbicara dengan orang yg tepat
2. Mengikuti Kelas Persiapan Persalinan
3. Mempertimbangkan untuk ditemani Doula
4. Hindari informasi negatif (cerita maupun film)
5. Berolah raga ,lakukan olahraga yang sesuai dengan usia kehamilan dan kondisi ibu. Tubuh yang sehat membuat keluhan keluhan kehamilan berkurang, dan menjalani kehamiland dengan sehat bermanfaat bagi ibu maupun janin dalam kandungan.
6. Mempersiapkan paska bersalin (mengatur / mengkondisikan pekerjaan rumah tangga paska melahirkan, mempersiapkan makanan siap saji, persiapan menyusui dll)
Yang paling penting adalah kesadaran Ibu, bahwa setiap persalinan adalah istimewa, semua wanita terdahulu mengalami hal sama, melahirkan, bahkan kebanyakan lebih dari satu kali. Jadi sadari bahwa ibu tidak sendiri...sematkan ini dalam fikiran, berdoa dan melakukan yang terbaik versi masing masing Ibu, karena pada akhirnya...bayi dalam dekapan adalah hadiah terindah bagi setiap proses persalinan.