Rabu, 30 Desember 2015

Menyamankan Proses Persalinan dengan REBOZO / Selendang

Proses Persalinan mungkin dirasa menakutkan bagi sebagian calon Ibu, rasa nyeri adalah hal normal sebagai akibat dari kontraksi rahim juga tekanan/dorongan kepala bayi pada jalan rahim. Namun rasa nyeri bisa bertambah dan menjadi tidak nyaman jika ditambah dengan rasa takut, khawatir atau kelelahan. Hal ini bisa mempengaruhi ibu bersalin sehingga berpotensi merubah rasa sakit menjadi "penderitaan".

Di buku "The Birth Partner" Penny Simkin, dibahas mengenai - rasa sakit vs penderitaan - "Pain versus Suffering".

"Pain is unpleasant physical sensation that may or may not be associated with suffering. For example, the pain people feel when working out at the gym or jogging uphill is not suffering".

"Suffering is distressing physiological state that may include feelings that may include feelings of helplessness, anguish, remorse, fear, panic, or loss of control and  that may or may not be associated with pain. For example, being jilted by a lover or emotionally abused (ignored, insulted or humiliated)".

Menciptakan persalinan yang nyaman akan lebih mudah apabila calon ibu dan pasangan sanggup, mau dan mampu untuk mengalihkan rasa tidak nyaman pada persalinan dan fokus pada hal hal lain yang bisa membantu ibu lebih rileks, tenang, dan mengetahui (menyadari) apa yang di alami (concious birth).

Rasa tidak nyaman atau rasa sakit menjelang proses bersalin bisa diatasi dengan bbrp tehnik medis seperti misal suntikan epidural, ini menjadi pilihan ibu bersalin, dengan segala konsekuensi yang dijelaskan oleh tim medis.

Rasa sakit juga bisa dikurangi dengan mengalihkan fokus rasa sakit pada rasa / aktifitas lain yang menyamankan ibu, misalkan dengan bernyanyi, slow dance, bantuan birth ball,rebozo, pijatan ringan, berjalan, tehnik bernapas.

Hal lain yg bisa membanu menyamankan adalah dengan menunjukkan kepada calon ibu bahwa dia dihargai, dibuat aman dan nyaman, juga didengarkan.

Setelah sesi Prenatal Yoga pekan depan, saya akan membahas tentang "Comfort Measure" atau menyamankan proses persalinan dengan Rebozo dan Birth Ball.

Rebozo adalah kain panjang yg biasa dipakai wanita meksiko untuk berkegiatan sehari - hari (memanggul, menggendong bayi, selimut dll). Bisa menggunakan kain selendang atau pashmina yg cukup panjang (>2 meter). Kain ini dapat digunakan untuk membantu pasangan memberikan rasa nyaman selama menjelang proses persalinan dengan tehnik tehnik yang dapat dipelajari bersama pasangan.

Mari bergabung dan belajar bersama
Tempat : RSIA Bunda Suryatni
Alamat : Jl. Sholeh Iskandar No, 21 - Tanah Sareal, Bogor
RSVP : 0251 754 3892
www.rsiabundasuryatni.com


Kamis, 17 Desember 2015

Prenatal Yoga di Bogor



Mempersiapkan kehamilan sehat dan persalinan nyaman bisa dilakukan sejak dini..kelentukan otot otot yang akan bekerja pada proses persalinan butuh proses untuk bisa berfungsi optimal.

Olahraga adalah pilihan yg tepat, bukan cuma ibu hamil..semua ibu pun perlu olahraga. 
Berenang, senam hamil, yoga hamil, bahkan berjalan kaki akan sangat bermanfaat.

Yoga Kehamilan bisa menjadi salah satu pilihan bunda untuk mencapai kehamilan sehat dan persalinan nyaman,

Di Bogor, terdapat beberapa alternatif Yoga Kehamilan yang bisa bunda ikuti

1. RSIA Bunda Suryatni Bogor
    Jadual : Sabtu pukul 10.00 - 11.30
    Contact : 0251 754 3892

2. Natura Yoga (Dekat Botani Square)
    info dan pendaftaran : 0878 7336 5536

3. Martasya Yoga
    info dan pendaftaran : 0819 0835 0127

4. Private Prenatal Yoga
    Putri : 0813 1850 6267

Jumat, 11 September 2015

Menuju Persalinan Nyaman "Road to Gentle Birth"

link to picture source
Sebagai calon ibu, seringkali muncul rasa cemas, khawatir, "apakah semua sudah saya persiapkan dengan baik?", rasa takut menghadapi nyeri saat persalinan, dan pertanyaan/kecemasan lain muncul seiring mendekati proses persalinan.

Kali ini, saya ingin membagi info tentang 3 hal yang bisa dicoba dilakukan untuk mengelola rasa sakit saat persalinan. 3 hal yg berdasarkan penelitian, dilakukan oleh ibu2 yang mampu melewati persalinan dengan nyaman.

1. RELAXATION
Bisa dilakukan sendiri maupun di bimbing.
Relaksasi berguna untuk menenangkan fikiran, menyamankan setiap jengkal bagian tubuh.

Berbagai metode / cara yg bisa dilakukan ibu hamil untuk melakukan relaksasi misal dengan melakukan Yoga,pijat kehamilan, melatih nafas, hypnobirthing, rileksasi dipandu dengan pasangan maupun hal - hal lain yang membantu menyamankan ibu hamil. intinya RILEKSssss

2. RYTHM
Bergerak mengikuti ritme yang kita sukai akan menyenangkan untuk dilakukan selama hamil maupun saat menuju proses persalinan. Apabila dibantu pasangan / pendamping persalinan. Seperti saat kita tanpa sengaja mengetuk2 jari saat ada musik yg kita suka, menggoyangkan kaki atau bersiul...ikuti ritme yang kita suka,
Bisa sambil melakukan pelvic rocking, berjalan-jalan, atau mengubah posisi saat menuju proses persalinan.

3. RITUAL
Ritual disini merupakan pengulangan / repetisi dari 2 hal di atas,

Berusaha menciptakan dan mengupayakan 3 hal di atas selama kehamilan dan tetap konsisten dilakukan selama persalinan, ajak pasangan untuk tetap memberi support dan melakukan 3R ini selama proses persalinan. Semua proses yang nyaman dan menyamankan, diharapkan mampu meningkatkan hormon cinta Oksitosin, hormon ini salah satu yg berperan penting dan utama dalam proses kelahiran.

Selamat menanti kelahiran ananda tercinta. Semoga IbuBayi sehat dan berbahagia bersama keluarga.



Sumber : "Pregnancy Childbirth and the Newborn - The Complete Guide" 4th Edition

Kamis, 03 September 2015

Prenatal Yoga - Cibinong, Bogor

Dear bunda (ibu hamil maupun yang merencanakan kehamilan)

Dibuka kelas Prenatal Yoga di RSIA Bunda Suryatni - Bogor
info bisa langsung ke www.rsiabundasuryatni.com


Menuju kehamilan sehat dan persalinan nyaman.
Namaste!

Selasa, 01 September 2015

Memahami Gentle Birth dengan Pemberdayaan Diri

Secara umum, Gentle Birth bisa diartikan sebagai persalinan yg ramah jiwa dan minim trauma bagi Ibu dan Bayi.
Salah Satu konsep pada proses Gentle Birth adalah melahirkan dengan kesadaran (informed consent) dan meminimilasir intervensi (tindakan)  medis yg tidak perlu , misalnya beberapa intervensi medis yg ada pada persalinan adalah :induksi, IV, fetal monitor, amniotomi (amniotomy) atau memecahkan ketuban , serta penggunaan forceps dan vacuum extractor.
intervensi tersebut mungkin diperlukan dalam kondisi2 medis tertentu, namun banyak sekali persalinan yg berjalan lancar dan aman tanpa intervensi2 tersebut diatas. Silahkan didiskusikan dengan nakes pilihan bunda.


Persalinan Ramah Jiwa dan Minim Trauma ini bisa diciptakan melalui PEMBERDAYAAN DIRI dari sang Ibu dan pasangan.

Saya mencoba berbagi tentang Pemberdayaan Diri Ibu Hamil dan Pasangan, yang merupakan persiapan melaui proses kehamilan hingga proses persalinan aman, nyaman penuh cinta.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa ibu lakukan untuk memberdayakan diri:

1. Membaca
mungkin terlihat sangat klise, tapi dengan membaca hal-hal yng ingin kita ketahui tentang kehamilan dan persalinan dapat membantu kita untuk menambah informasi, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mengerti. Cari bacaan-bacaan yg ibu rasa cocok dan sesuai. Kalau di toko buku besar, biasanya kita bisa tuh pilih2 dan baca2 dulu disana sebelum diputuskan beli buku yg mana. 
Mencari artikel2 melalui website kehamilan, website dokter / bidan juga bisa kita lakukan untuk menambah ilmu seputar kehamilan dan persalinan. mudah, murah..tinggal 'klik' :)'
  • http://www.bidankita.com/gentle-birth-untuk-semua/
  • http://www.babycenter.com/
2. Diskusi/sharing dg komunitas kehamilan
Mengikuti komunitas2 parenting  / kehamilan adalah hal yang penting juga kita lakukan selama kehamilan. menambah teman baru 'seperjuangan'. Mengikuti milis2 tertentu, kelompok komunitas yang sesuai, bisa membantu kita menambah ilmu dan manfaat. Perasaan 'dodengarkan' dan 'diberi support' dapat membantu kita tetap optimis dan positif.
  • https://www.facebook.com/groups/gentlebirthuntuksemua/
  • http://ibuhamil.com/
3. Mencari Tenaga Kesehatan yg "klik di hati"
Menemukan tenaga kesehatan (dokter, bidan) maupun klinik/RS bersalin adalah PR yg harus kita selesaikan sebelum persalinan. Tenaga Kesehatan yg supportif bisa membantu meringankan keraguan atau memuaskan semua pertanyaan2 yang kita miliki. Kita bisa buat list pertanyaan dulu sebelum konsultasi ke tenaga kesehatan, tentu pertanyaan yg berhubungan dengan kehamilan maupun kekhawatiran kita. Karena seringkali saat bertemu nakes dan sudah diperiksa kondisi janin dan hasilnya baik, semua pertanyaan2 yg di kepala (tidak ditulis) menguap begitu saja...lupa karena sudah bahagia :)

4. Asupan makanan bergizi seimbang
Asupan makan merupakan hal utama yg harus selalu disadari oleh Ibu hamil, pastikan asupan gizi kita cukup vitamin, mineral, protein dll. Tidak harus mahal, karena Tuhan sudah memberikan karunia melalui makanan2 lokal hasil bumi yg bisa kita dapatkan di pasar2 terdekat. 
Air minum juga hal penting, selama kehamilan, tubuh kita mulai beradaptasi dengan segala perubahan fisikjuga perubahan hormonal karena janin bertumbuh dari hari ke hari. pastikan cukup air minum (AIR PUTIH) lebih dari 2.5liter per hari. Apalagi jika bunda sering beraktifitas di luar ruangan / perjalanan rumah - kantor. bawa air putih sbg 'gembolan' yg selalu tersedia ya bun.

5. Olahraga
Menjaga kesehatan fisik dan mental salah satu hal penting dalam menjalani kehamilan hingga proses persalinan. Saat tubuh mulai beradaptasi dengan perubahan hormonal daat kehamilan (mual/pusing berkurang, silahkan bunda mulai rutinkan berolah raga, bisa mengikuti senam kehamilan (misalkan prenatal yoga) dengan instruktur maupun belajar sendiri melalui buku (bila memang sudah mengenal yoga sebelum kehamilan).
Gerakan2 pada olahraga kehamilan sudah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga aman untuk ibu hamil berolahraga. Gerakan2 nya pun disesuaikan untuk melatih bagian2 yang bekerja maksimal saat hamil. misalkan menyamankan punggung bawah, penguatan otot2 panggul, lengan kaki, postur tubuh yg baik dll.
  • https://www.youtube.com/watch?v=0bDo6ezueOI
  • https://www.youtube.com/watch?v=U9bzO0bbznc
Demikian sedikit tips dan informasi dari saya tentang Memberdayakan Diri untuk mencapai persalinan ramah jiwa, minim trauma untuk Ibu dan bayi (Gentle Birth).
Semoga perjalana kehamilan dan persalinan bunda menjadi momen2 istimewa dan bahagia untuk bunda dan keluarga.

Berikut link mengenai penjelasan Gentle Birth yg komprehensif dari komunitas GBUS (Gentle Birth Untuk Semua) link:
https://www.facebook.com/notes/gentle-birth-untuk-semua/tentang-gentle-birth-dan-komunitas-gbus/612706412156697

Jumat, 14 Agustus 2015

Mothercircle komunitas untuk ibu hamil Cibinong Bogor

Sudah beberapa waktu lalu kepikiran untuk membuat tempat belajar bersama, berkumpul dan sharing cerita, pengalaman dan keseruan hamil serta tips persalinan.

Saya terinspirasi dari kegiatan #olahragabumil - Gentle Birth Untuk Semua yg diprakarsai mbak Dyah Pratitasari​ di Depok dan mbak Diana Elsa Vonie di Bekasi, ingin juga punya tempat pemberdayaan diri serupa untuk ibu2 hamil di sekitar Cibinong - Bogor.

Yuk, ibu hamil di Cibinong, Bogor dan sekitarnya, kita belajar bersama untuk kehamilan sehat, aman dan nyaman.

Salam hangat,
Dela
Ibu, doula persalinan dan facilitator prenatal yoga.



Selasa, 28 Juli 2015

Persiapan Bersalin Home Birth / Hospital Birth

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri bagi yg merayakan.

Kali ini, saya ingin berbagi tips seputar persiapan persalinan, persiapan tehnis maupun mental..sejauh yg saya tahu dan alami.

Saat hari persalinanan semakin dekat, tentu perasaan kita sebagai calon ibu jadi semakin semangat, gembira, bertanya-tanya, dan banyak perasaan yg tidak bisa diungkapkan. Ini sangat wajar dan umum dan ijinkan saaj kita mengalaminya..rasakan dan nikmati sambil tetap bersiap.

Berikut adalah beberapa persiapan yang bisa bunda masukkan dalam birth plan bunda sebagai tambahan:
1. Tetap bergerak (strecthing, olah raga ringan, berjalan)
Beraktifitas normal tapi tidak berlebihan, sambil menanti gelombang-gelombang cinta datang, coba tetap bergerak, berjalan-jalan, berpelukan sambil berdansa dengan suami. Hal ini bisa membuat tubuh dan fikiran lebih rileks. Namun pastikan Ibu juga cukup istirahat dan tidur yang cukup.

2. Persiapan perlengkapan bayi dan ibu bersalin
Check kembali persiapan/tas pakaian dan keperluan ibubayi setelah bersalin, walaupun rencana home birth, tetap siapkan apabila nanti ada kebutuhan untuk ke rumah bersalin / rumah sakit terdekat.

3. Memastikan jadual / janji dengan bidan / dokter
Memastikan kembali jadual / schedule, dan laporkan progress terakhir kehamilan. Pastikan handphone ibu dan pasangan standby, charger dipersiapkan dan ditempat terjangkau. pastikan kembali nomer RS, bidan / tenaga kesehatan dan nomor orang2 terdekat yg akan dihubungi saat persalinan.

4. Check kondisi kendaraan
Persiapkan kendaraan yang mungkin akan dipergunakan untuk keperluan proses persalinan, berangkat ke RS, menjemput bidan, membeli keperluan mendadak dll.

5. Botol minum bersedotan
Botol minum dengan sedotan ini berfungsi untuk persiapan saat proses persalinan berlangsung, ingatkan sang Ibu untuk tetap minum, air putih atau air minum lain (teh, air kelapa, apapun yg ibu suka). Sedotan yang sudah tersedia memudahkan sang ibu untuk minum saat kondisi kontraksi, ini membantu ibu untuk tetap ter-rehidrasi selama proses persalinan.

6. Makanan sehat dan snack siap makan
Pada hari-hari menjelang persalinan, usahakan selalu ada makanan yg sewaktu-waktu mudah dijangkau dan langsung tersedia. Pendamping persalinan (suami atau siapapun yg mendampingi) mengingatkan sang calon ibu untuk makan / minum di sela sela kontraksi.

7. Jangan abaikan sedikitpun tanda persalinan
Saat tanda - tanda persalinan muncul (kontraksi rutin, semakin kuat, flek darah, ketuban pecah / rembes), tetap tenang namun mulai persiapkan diri untuk menuju proses bersalin. setiap persalinan adalah unik dan berbeda antara satu ibu dan ibu lain (bahkan ibu yg sama, untuk kelahiran yg kedua dan berikutnya). bisa lebih lama maupun lebih cepat,

Demikian yang bisa saya bagi untuk persiapan proses persalinan, di rumah maupun di RS. Selamat menanti kehadiran putra/putri terkasihnya ya bu...semoga senantiasa diberi kemudahan, kelancaran serta proses lembut nan nyaman. Berdayakan diri selalu.

Oh iya, apabila memutuskan home water birth, jgn lupa berlatih memompa kolam, ketahui mana lubang angin yg benar. Pengalaman saya dulu, suami pasang ujung pompa di lubang angin yg bukan seharusnya, untung bu bidan tanggap dan benerin..kalo enggak, wah bisa anak sudah lahir, kolamnya belum selesai dipompa :)

Rabu, 24 Juni 2015

Pentingnya periode emas di 1 Jam Pertama Kelahiran Bayi

7 Manfaat dari "Jeda Tanpa Gangguan pada 1 Jam Pertama Setelah Kelahiran"

Artikel ini saya sadur dari website bellybelly.com

Proses transisi bayi pada proses persalinan (dari dalam rahim untuk lahir ke dunia), secara tidak langsung memberikan dampak bagi mereka di masa mendatang. Transisi yang lembut (gentle) dan tanpa proses pemisahan dari sang Ibu (setidaknya pada 1 jam pertama) sangat bermanfaat bagi kesuksesan proses menyusui serta family bonding.

Apa saja yg bisa dilakukan pada proses "Jeda tanpa gangguan" di 1 jam pertama kelahiran bayi?

bellybelly
Tentu kita sudah mengenal proses IMD (Inisiasi Menyusu Dini), dimana sesaat setelah bayi lahir, bayi langsung ditempatkan di atas perut Ibu mereka, dengan posisi bayi tengkurap (perut bertemu perut). Sebuah selimut hangat bisa diselimutkan pada tubuh ibu dan bayi.
Menjaga kondisi Ibu tetap hangat juga berfungsi untuk memperlambat produksi hormon adrenalin sehingga tidak menganggu produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang diproduksi (sebagai hormon penting dalam proses bonding dan menyusui).

Pada sesaat setelah melahirkan bayi, yang dibutuhkan ibu hanya lingkungan /suasana yg hangat dan tenang. Perlu diingat bahwa saat bayi sudah lahir, rahim Ibu masih perlu kontraksi untuk melahirkan plasenta. 

Berikut adalah 7 alasan penting mengapa 1 jam pertama kelahiran bayi idealnya "tanpa gangguan".

#1 Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
Saat ini pelayanan persalinan di rumah sakit sudah banyak yang mendukung proses IMD, minimal 1 jam pertama bayi diijinkan untuk tetap bersama ibunya, skin to skin contact. Bayi berusaha untuk mencari puting Ibu sbg sumber makanan mereka. Proses ini selain membantu bonding Ibu-Bayi & kelancaran proses menyusui, juga dapat mempercepat proses kelahiran placenta dengan mudah dan mengurangi resiko perdarahan setelah persalinan (postpartum hemorrhage).
Beberapa riset mengenai proses IMD bisa dibaca disini dan disini.

#2 Pengaturan Sistem Tubuh
Bayi yang melakukan kontak "skin to skin" dengan ibunya sesaat setelah lahir, lebih mampu mengatur suhu dan respirasi mereka. Sering juga saya mendengar "tubuh ibu adalah inkubator terbaik bagi bayi baru lahir". 
Proses jeda tanpa gangguan pada 1 jam pertama dengan posisi skin to skin ini juga mampu mencegak hipoglikemi (kadar gula darah rendah).

#3 Penundaan Pemotongan Tali Pusar (Delayed Cord Clamping)
Membiarkan tali pusar tetap terhubung dengan bayi baru lahir sementara tali pusar masih berdenyut, memungkinkan bayi masih menerima oksigen dari plasenta, sementara bayi melakukan penyesuaian diri bernapas dengan paru paru. 
Penundaan pemotongan tali pusar lebih lama juga memberi kesempatan lebih banyak untuk bayi menerima sel darah merah dan mengurangi resiko defisiasi zat besi (anemia)
artikel lain mengenai Delayed Cord Clamping lebih jelas bisa dibaca di tautan ini.

#4 Ikatan Ibu-Bayi (MotherBaby Attachment)
Proses skin to skin pada awal kelahiran bayi ini juga menjadi proses penguatan "ikatan" ibu dan bayi, mereka akan berusaha mengenal satu sama lain. Ibu yang melakukan skin to skin contact lebih mungkin untuk merasa percaya diri dan nyaman dalam memenuhi kebutuhan bayi mereka dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

#5 Meningkatkan Kesuksesan Proses Menyusui
Kesuksesan proses menyusu bayi dan durasi menyusu (lama menyusui) lebih tinggi pada ibu yang melakukan skin to skin contact di awal kelahiran bayi. WHO (World Health Organization) menyarankan menyusui ekslusif selama 6 bulan, dalam artian selama usia bayi 0-6 bulan, asupan yang diberikan HANYA Asi saja.

#6 Mengurangi efek Pemisahan Bayi dari Ibu.
Bayi baru lahir siap untuk berinteraksi dengan sang Ibu. Bayi yang lahir tanpa meberima pengobatan tertentu, akan terlihat waspada (alert), menatap ke wajah ibunya, mengenali bau, suara dan sentuhan ibunya. Tetap bersama sang Ibu adalah kunci pertahanan hidup awal manusia, dimana kehangatan, keamanan, kenyamanan serta kasih sayang tercipta di awal mereka lahir ke dunia. 

#7 Meningkatkan Kekebalan Alami Tubuh Bayi
Selama 9 bulan, bayi tumbuh dalam rahim ibu dengan kondisi mendekati steril. Saat dilahirkan, bayi akan terpapar kuman pada tubuh ibu, pada dasarnya hal ini melatih sel-sel bayi untuk mengenal, memahami bakteri baik dan bakteri buruk, yg merupakan awal dari kemampuan sistem kekebalan tubuh bayi untuk melawan infeksi dan melindungi dari penyakit di masa depan (riset lebih jauh bisa dibaca disini)
Artikel di tautan ini juga memberikan tips bagaimana meningkatkan kekebalan alami bayi.


Sudah 2 posting blog saya dari bellybelly.com selalu ada 7 tips, ah mungkin kebetulan saja karena saya suka angka 7,dan saya rasa artikel ini bermanfaat untuk dibagikan.

Semoga kehamilan dan persalinan anda lancar, sehat, nyaman dan dengan proses yang lembut. Selamat menanti kelahiran manusia mulia ke dunia bunda.

Salam hangat,
Dela

Sabtu, 06 Juni 2015

Lotus Birth (Apa, mengapa dan bagaimana)

Kali ini saya mau sharing artikel mengenai Lorus Birth , apa, mengapa, bagaimana itu lotus birth, silahkan simak artikel berikut. 

Lotus Birth: 7 Reasons Why Parents-To-Be Have One

Lotus birth is a relatively recent birth practice, and not many women or their partners have heard of it. Yet it is becoming increasingly more common to hear stories about mothers who chose lotus birth for their babies, believing it is a natural and gentle transition from womb to world. 

What is Lotus Birth? 
Also known as umbilical non-severance, lotus birth is the practice of leaving the umbilical cord attached to the placenta and baby until it falls off naturally, usually within 10 days of birth. Before it became popular in the 1970s, lotus birth had only been observed in chimpanzees. In 1974, Claire Lotus Day sought support from a doctor and was able to take her son home from hospital with his placenta and cord still attached. Claire observed her son seemed more content than if he had experienced detachment from his placenta before it was ready to separate from him. 

Why Have A Lotus Birth? 
Here are 7 reasons why you might consider lotus birth: 
  1. Your baby receives all of the placental blood as the umbilical cord is left.
  2. Promotes a time of rest and peace allowing new parents and their baby to adjust.
  3. Mother and baby stay together, enhancing the bonding process. 
  4. Mothers are more likely to rest and recover from birth as they are encouraged to stay with their babies as much as possible. 
  5. Babies are less likely to be disturbed by being “passed around” as visitors are more likely to be like-minded about lotus birth. 
  6. Babies are observed by their parents to be calmer and more peaceful than those who have their cords cut immediately after birth. 
  7. The process and practice honours the connection the baby has had with the placenta that has nourished her for nine months and values the transition stage between womb and world. 
Having a Lotus Birth
Once your baby is born, the umbilical cord is left intact while waiting for the appearance of the placenta. Once the placenta is birthed, it is placed in a bowl or bucket to wait for the cord to completely stop pulsating. This ensures transfusion of the remaining blood in the placenta to your baby, which has many benefits (read more about delayed cord clamping here). When the cord is white and no longer pulsating, the placenta can be gently washed in warm water and placed in a strainer to drain. Some lotus birth practitioners recommend a second rinse after a few hours to thoroughly remove any residue. Once it has been thoroughly cleaned and all debris removed, gently pat the placenta dry. 

Caring For Your Placenta 
During A Lotus Birth Place the placenta in a sieve or colander to drain and dry completely for 24 hours. Putting a towel underneath can help to absorb any moisture and sprinkling dried rosemary on the placenta can avoid any smell. Once the placenta is dry, you can wrap it in a clean towel and place in a special bag. 
Some women like to place the placenta in salt and cover liberally, changing the salt every day. The intact cord can be left or wrapped in silk or cotton. Lavender oil or other essential oil can be dropped onto the placenta as well. 
Avoid leaving the placenta in plastic containers as it prevents drying and can cause it to rot. The placenta bag and cord now goes wherever your baby goes, until the cord naturally separates. You can bath your baby as you would if her cord was detached, making sure the placenta is kept dry. The cord can get wet as it dries easily. It is best to avoid moving your baby around too much during this time of waiting. Each day or two the placenta is unwrapped and wiped and if you are using salt or dried herbs this is reapplied to help preserve and dry the placenta. 
---------------------------------
Jadi, apakah lotus birth atau Delayed Cord Clamping yang bunda inginkan untuk bayi, pastikan keputusan adalah keputusan terbaik yang disepakati bersama (ayah dan bunda) dengan segala pertimbangan yang terbaik.

Kaki dan pergelangan kaki bengkak saat hamil

pict source
Pernahkah ibu mengalami kaki atau pergelangan kaki membengkak ketika hamil? kondisi ini relatif sering terjadi, dan seringkali merupakan kondisi umum dialami ibu hamil, apabila kondisi ini dirasa menganggu atau dengan rasa sakit yang tidak nyaman, silahkan konsultasi ke dokter ya bunda.

Beberapa faktor yang menyebabkan pembengkakan kaki yang terjadi pada ibu hamil. misal; tubuh ibu hamil mempertahankan lebih banyak cairan selama kehamilan; Rahim mulai bertumbuh; seiring berkembangnya janin, menambah tekanan pada pembuluh darah, sehungga aliran darah kurang lancar; Perubahan hormon selama kehamilan.

Pembengkakan pada kaki ibu hamil biasanya hilang setelah ibu melahirkan, hal - hal berikut mungkin bisa membantu meringabkan atau mengurangi rasa tidak nyaman pada kaki yang bengkak:
  • hindari berdiri dalam waktu lama. Apabila harus berdiri, usahakan sesekali duduk dengan kaki diluruskan lalu putar pergelangan kaki perlahan. Jika memungkinkan bisa berbaring dengan posisi kaki lebih tinggi.
  • Usahakan tidur dengan posisi miring ke kiri, posisi ini meminimalkan tekanan pada vena cava inferior - vena besar yang mengembalikan darah dari bagian bawah tubuh ke jantung. Meletakkan bantal /guling di antara dua kaki juga membantu menyamankan posisi ini.
  • Kenakan stocking yang direkomendasikan dokter atau khusus ibu hamil pada siang hari (selama beraktifitas)
  • Rutin berolahraga ringan dan aman untuk memperlancar peredaran darah di kaki, misalkan jalan pagi, bersepeda statis maupun berenang.
  • Berdiri atau berjalan di kolam renang . Meskipun sedikit penelitian tentang penggunaan tekanan air untuk kaki dan pergelangan kaki bengkak , berdiri atau berjalan di kolam renang mungkin memberikan bantuan sementara dari pembengkakan selama kehamilan .
  • Kompres dingin pada area kaki / pergelangan kaki yang membengkak untuk membantu menyamankan.
  • Beberapa pose yoga prenatal mungkin bisa membantu meringankan pembengkakan selama kehamilan (dengan panduan prenatal yoga trainer).
sumber : mayoclinic

Selasa, 02 Juni 2015

what a doula for?


Video pendek ini sedikit testimoni mengenai peran doula dari sisi ibu melahirkan juga dari tenaga kesehatan. Paling suka endingnya :').

Kamis, 28 Mei 2015

doula for me

courtesy of Cherryflower
Sweet Surrender
"The Peacefull Birth Project" (from "Flight of the Hawk")

I am opening up 
to the sweet surrender 
to the beautiful baby in my womb

I am opening up 
to the sweet surrender 
to the beautiful baby in my womb

I am opening....I am opening
I am opening....I am opening  

Terimakasih sudah berkunjung ke blog ini. Perkenalkan nama saya Dela. saat ini adalah saya DONA Int'l Trained Doula. Saya menyelesaikan studi S1 dari President University dan 5 tahun bekerja di industri perbankan nasional.

Menjadi seorang doula persalinan (birth doula) awalnya hanya angan-angan semata, karena saat saya menjalani proses persalinan yg nyaman, indah, sadar dan penuh keikhlasan, rasanya saya ingin membagi rasa ini untuk dinikmati ibu-ibu lain yg berkenan untuk menjalaninya.Namun saat saya itu belum mengerti dan faham tentang doula lebih jauh, hingga saya bertemu dan bertanya maupun bercerita dengan Doula Hanita, mas Reza Gunawan, Ibu Robin Li, dan komunitas GBUS (Gentle Birth Untuk Semua)

Definisi Doula, dengan mudah dicari di internet, buku bahkan sudah sejak lama di tuliskan Doula Hanita di blog (bahkan saat ini doula hanita eksis ber-vlogging di youtube).

Seorang Doula bagi saya adalah seseorang yg hadir dan melayani sepenuhnya seorang Ibu hamil yg akan menjalani proses melahirkan. Bisa saja doula ini adalah Ibu kandung sang calon ibu, bibi, adek maupun kakak atau seorang profesional yg memang diminta calon ibu untuk mendampinginya.

Tugas doula dalam mendampingi persalinan adalah "bersama ibu, membantu mewujudkan pengalaman persalinan yang aman, nyaman yang berkesan untuk ibu dan pasangan". 
Karena setiap persalinan itu indah, unik dan akan selalu terkenang sepanjang hidup. (DONA Int'l)

Saat ini saya melayani ibu hamil yg ingin mempersiapkan proses persalinan yg diinginkan dengan nyaman dan aman. Khususnya untuk wilayah Cibinong - Bogor. Apabila anda memerlukan info seputar doula, scope of work, atau mencari doula lain yang berdomisili di dekat tempat tinggal anda, silahkan kirimkan email untuk info lebih lanjut.

Menghadapi Rasa Takut Dan Cemas Dalam Persalinan.

"Apakah aku bisa ke rumah sakit tepat waktu?" "Bagaimana kalau dokter spog ku nanti berhalangan datang?" "Apa aku b...